Laporan Pratikum fitokimia " Pembuatan Infusa Daun Jambu biji dan Daun Sirih "
LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA
“ PEMBUATAN INFUSA DAUN SIRIH (PIPER BATLE) DAN DAUN JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA)“
DISUSUN OLEH :
1. Cika Mayang Sari ( F0I019014 )
2. Mariana Herliana Esa K ( F0I019028 )
3. Wiwik ( F0I019050 )
4. Wike Meilisa ( F01019062 )
5. Yulianita Darwinda Putri. ( F0I019064 )
6. Sefta Melinda ( F0I019078 )
7. Muhammad Alvin Setiadi. ( F0I019090 )
8. Okta Rahmat Saputra. ( F0I019096 )
Nama Dosen : Apt.Suci Rahmawati,M.farm
LABORATORIUM FITOKIMIA
PRODI D3 FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KATA PENGHANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga laporan ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan yang membantu terlaksananya penulisan laporan ini hingga bisa tersusun dengan baik.
Harapan kami semoga makalah ini disusun berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Oleh karena itu penyusun menyadari bawah banyak kekurangan dari penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna. Dengan begitu penyusun mengharapkan kritik dan saran untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini.
12 Maret 2021
penyusun
i
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR ISI
KATA PEBGHANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
1. 1. Latar belakang........................................................................................................................1
1. 2. Tujuan.....................................................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................................2
2. 1 Infusa......................................................................................................................................2
2. 2 Daun jambu biji dan daun sirih..............................................................................................3
BAB III METODE PENELITIAN .........................................................................................................4
3. 1 Alat Dan Bahan......................................................................................................................4
3. 2 Prosedur kerja.........................................................................................................................4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................,.......5
4. 1 Hasil .......................................................................................................................................5
4. 2 Pembahasan ............................................................................................................................6
BAB V PENUTUP....................................................................................................................................7
5. 1 Kesimulan................................................................................................................................7
5. 2 Saran........................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................8
LAMPIRAN..............................................................................................................................................9
ii
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Daun sirih (Piper betle L.) secara umum telah dikenal masyarakat sebagai bahan obat tradisional. Seperti halnya dengan antibiotika, daun sirih juga mempunyai daya antibakteri. Selain itu bioaktivitas yang pernah diteliti pada daun sirih (Piper betle L.) adalah sebagai antioksidan, anti inflamasi, antiseptik, pereda sakit gigi, anti jamur, anti-kandida, imunomodulator, sebagai penekan syaraf pusat (CNS-depressant), kontrasepsi, deobstruen, digestif, inhalan, pencegah malaria, sterilan, penurun panas. Kemampuan tersebut karena adanya berbagai zat yang terkandung di dalamnya.
Daun sirih mengandung 4,2 % minyak atsiri yang sebagian besar terdiri dari Chavicol paraallyphenol turunan dari Chavica betel. Isomer Euganol allypyrocatechine, Cineol methil euganol dan Caryophyllen, kavikol, kavibekol, estragol, terpinen (Sastroamidjojo, 1997). Senyawa-senyawa penyusun minyak atsiri daun sirih terdiri dari 2 komponen fenol yaitu isomer betel fenol dari kavikol dan eugenol dengan berbagai kombinasi fenol seperti allil pirokatekol, kavibetol, karvakol, metil eugenol, sineol dan estragol. (Syukur dan Hernani, 1997).
Jambu biji atau bahasa latinnya Psidium guajava. Psidium berasal dari bahasa Yunani yaitu "psidium" yang berarti delima. Sementara "guajava" berasal dari nama yang diberikan oleh orang Spanyol.Jambu biji merupakan jenis tanaman perdu bercabang banyak. Tingginya 3-10 meter. Umumnya umur tanaman jambu biji hingga sekitar 30-40 tahun. Tanaman yang berasal dari biji relative berumur lebih panjang dibandingkan hasil cangkokan atau okulasi.
Namun, tanaman yang berasal dari okulasi memiliki postur lebih pendek (dwarfing) dan bercabang lebih banyak sehingga memudahkan perawatan tanaman. Tanaman ini sudah mampu berbuah saat berumur sekitar 2-3 bulan meskipun ditanam dari biji. Batang jambu memiliki ciri khusus, diantaranya berkayu keras, liat, tidak mudah patah dan kuat, serta padat. Kulit kayu tanaman jambu biji halus dan mudah terkelupas. Pada fase tertentu, tanaman jambu biji halus dan mudah terkelupas.
1.2 TUJUAN PRATIKUM
v Mahasisea dapat mengetahui cara pembuatan infusa daun jambu biji dan daun sirih
v Mahaasiswa dapat mengetahui hasil redemen dari daun jambu biji dan daun sirih
1
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 INFUSA
Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90˚C selama 15 menit. Pembuatan dengan cara pemanasan simplisia di atas pemanas air selama 15 menit terhitung mulai suhu mencapai 90˚C sambil sesekali diaduk. Setelah itu diangkat dan dilakukan penyarian dalam keadaan panas (Anief, 2007; Mulyana dkk., 2013).
Infusa merupakan ekstraksi yang menggunakan pelarut polar yaitu air. Senyawa yang memiliki kepolaran yang sama akan lebih mudah tertarik atau terlarut dengan pelarut yang memiliki tingkat kepolaran yang sama, sehingga infusa kulit jeruk purut adalah cara efektif untuk mendapatkan isolasi komponen senyawa aktif saponin, tanin, flavonoid dan kumarin karena senyawa-senyawa tersebut dapat larut dalam pelarut air (Sutrisna dkk., 2010; Hanuraga dkk., 2013; Hussein et al., 2011).
2.2 daun jambu biji dan daun sirih
1. Daun jambu biji
Klasifikasi daun jambu biji
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae Psidium
Spesies : Psidium guajava Linn.
(Parimin, 2005)
Psidium guajava L. atau yang lebih dikenal jambu biji telah lama digunakan sebagai tumbuhan obat oleh masyarakat. Beberapa klhasiat dari jambu biji ini antara lain sebagai antidiare, antibakteri, antioksidan analgesik, dan antiinflamasi. Bagian tanaman yang digunakan agar diperoleh masing-masing aktivitas biologi dan farmakologi tersebut tidak selalu sama,misalnya agar diperoleh aktivitas sebagai alternatif pada terapi supportif demam berdarah dan antibakteri digunakan bagian daun, sedangkan jika diinginkan kandungan vitamin C digunakan
buahnya. (Yohanes, 2013). Daun jambu biji sudah digunakan sejak dulu sebagai obat tradisional untuk diare, radang lambung, sariawan,keputihan, dan kencing manis. Daun bersifat netral, berkhasiat sebagai antidiare, antiradang, penghentian perdarahan (hemostasis), dan peluruh haid.
Daun jambu biji mengandung senyawa aktif seperti tannin, tritepenoid, saponin, kuersetin, guayaverin,leukosianidin, minyak atsiri, asam malat, asam oksalat, dan eugenol.Senyawa dalam daun jambu biji yang berupa flavonoid, tannin dan terpenoid mempunyai efek antibakteri dengan merusak struktur membrannya. (Anonymus,2004 dan Prof. Dr. dr. Sumarno, DMM, Sp MK, dkk.).
Adapun senyawa aktif yang terdapat dalam daun jambu biji : Flavonoid guaijaverin dan avikularin sebagai senyawa antibakteri,antidiare (Prabu dkk., 2006).Tanin sebagai antiseptik.antibakteri, antidiare dan juga untuk pengobatan luka bakar dengan cara mempresipitasikan protein (Masduki, 1996)
Polifenol sebagai antiseptik (Harbone,1987) Kuersetin sebagai antibakteri dan antidiare (Adnyana, i. K.,2004). Terpenoid sebagai antibakteri dengan merusak struktur membran sel (Ajizah, 2004.), Eugenol sebagai antibakteri (Ajizah, 2004.),
Minyak atsiri dapat menghambat pertumbuhan atau mengganggu proses terbentuknya membran dan dinding sel .Dengan berbagai efck terapetik daun jambu biji maka banyak dilakukan penelitian bioaktivitas dari tumbuhan tersebut. Berikut adalah beberapa jurnal yang telah meniliti bioaktivitas dari daun jambu biji
2. daun sirih
(Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991). Berdasarkan ilmu taksonomi, klasifikasi tanaman sirih adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Piper Spesies : Piper betle L.
(Depkes RI, 1980 dalam Yudha 2009)
Air rebusan daun sirih dapat digunakan untuk mengobati batuk maupun berfungsi sebagai bakterisid terutama terhadap Haemophylus influenzae, Staphylococcus aureus, dan Streptococcus haemoliticus (Mursito, 2012). Pada uji dengan metode dilusi air rebusan daun sirih jawa dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus pada konsentrasi 60% (Irmasari, 2002).
Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain. Metode yang sering digunakan antara lain dengan cara dingin yaitu maserasi, perkolasi atau dengan cara panas yaitu refluks, soxhlet, digesti, infuse, dan dekokta (Hermiati et al, 2013).
2
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. ALAT DAN BAHAN
3.1.1 Alat Yang Digunakan
1) Beaker gals
2) Hotplat
3) Gunting/pisau
4) Corong kaca
5) Kertas saring
6) Wadah
3.1.2 Bahan Yang Digunakan
1) Daun sirih (piper batle)
2) Daunjambu biji ( psidium guajava )
3) Aquadest
3.2 PROSEDUR KERJA
jambu biji
1) Timbang masing-masing daun jambu biji sebanyak 10 gr
2) Lalu kemudian cuci hingga bersih diair yang mengalir
3) Siapkan aquades sebanyak 200 ml menggunkan beaker glas
4) Kemudian masukukan daun jambu biji yang sudah ditimbang sebnayak 10 gr kedalam aquades 200 ml
5) Lalu pananskan mengunakan hotplat sambil diaduk-aduk sampai suhu 95°C
6) Ukur suhu menggunaann termometer kemudian jika suhu sudah 95°C Tunggu selama 30 menit.
7) Setelah 30 menit saring sediaan menggunkan kertas saring.
8) Setelah disaring letakkan kedalam botol atau wadah lalau letakkan didalam lemari es.
Daun sirih
1) Timbang masing-masing daun sirih sebanyak 10 gr
2) Lalu kemudian cuci hingga bersih diair yang mengalir
3) Siapkan aquades sebanyak 200 ml menggunkan beaker glas
4) Kemudian masukukan daun sirih yang sudah ditimbang sebnayak 10 gr kedalam aquades 200 ml
5) Lalu pananskan mengunakan hotplat sambil diaduk-aduk sampai suhu 95°C
6) Ukur suhu menggunaann termometer kemudian jika suhu sudah 95°C Tunggu selama 30 menit.
7) Setelah 30 menit saring sediaan menggunkan kertas saring.
8) Setelah disaring letakkan kedalam botol atau wadah lalau letakkan didalam lemari es.
3
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
Pada pratikum dekokta ini didapatkan hasil rendemennya sebagai berikut :
Rendemen infusa daun sirih
R = 145/200 x 100 %
= 0,725 %
Yang dihasilkan dari 145 ml infusa daun sirih dalam 200 ml aquadest maka didapatkan hasi rendemnya sebnayak 0,725 %
v Rendemen Iinfusa daun jambu biji
R = 150/200 x 100 %
= 0,75 %
Yang dihasilkan dari 150 ml dari hasil infusa daun jambu biji dalam 200 ml aquadest maka didapatkan hasi rendemnya sebnayak 0,75 %
4
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
4.2 PEMBAHASAN
Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90˚C selama 15 menit. Pembuatan dengan cara pemanasan simplisia di atas pemanas air selama 15 menit terhitung mulai suhu mencapai 90˚C sambil sesekali diaduk. Setelah itu diangkat dan dilakukan
penyarian dalam keadaan panas (Anief, 2007; Mulyana dkk., 2013).
Pada pratikum ini didapatkan hasil rendemenya masing 0,725% untuk infusa daun sirih dan o,75% untu infusa daun jabu biji , adapun khasiat dari jambu biji ini antara lain sebagai antidiare, antibakteri, antioksidan analgesik, dan antiinflamasi. Bagian tanaman yang digunakan agar diperoleh masing-masing aktivitas biologi dan farmakologi tersebut tidak selalu sama,misalnya agar diperoleh aktivitas sebagai alternatif pada terapi supportif demam berdarah dan antibakteri digunakan bagian daun, sedangkan jika diinginkan kandungan vitamin C digunakan buahnya.
Daun jambu biji mengandung senyawa aktif seperti tannin, tritepenoid, saponin, kuersetin, guayaverin,leukosianidin, minyak atsiri, asam malat, asam oksalat, dan eugenol.Senyawa dalam daun jambu biji yang berupa flavonoid, tannin dan terpenoid mempunyai efek antibakteri dengan merusak struktur membrannya.
Selain Daun jambu biji, daun siri juga dapat digunakan untuk mengobati batuk maupun berfungsi sebagai bakterisid terutama terhadap Haemophylus influenzae, Staphylococcus aureus, dan Streptococcus haemoliticus (Mursito, 2012). Pada uji dengan metode dilusi air rebusan daun sirih jawa dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus pada konsentrasi 60%.
Daun sirih mengandung zat samak, enzim diastase, gula,vitamin A, chavibetol dan allilpyrocatechol (Tampubolon, 1981). Selain itu daun sirih juga mengandung saponin, flavonoid dan polifenol (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991). Daun sirih dipakai untuk tujuan pengobatan pada hidung berdarah, mulut berbau, mata sakit, radang tenggorokan. Daun dikunyah bersama kapur dan biji pinang untuk penguat gigi stimulansia dan adtrigent. Campuran tersebut berasa pedas, menyebabkan air ludah berwarna merah dan gigi menjadi berwarna hitam. Banyak digunakan untuk pengobatan penyakit asma, rheumatic arthritis, rheumatalgia, dan luka-luka ( Sudarsono dkk,1996).
5
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Pada Pratikum kali ini dapt dispulkan :
v Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90˚C selama 15 menit. Pembuatan dengan cara pemanasan simplisia di atas pemanas air selama 15 menit terhitung mulai suhu mencapai 90˚C sambil sesekali diaduk. Setelah itu diangkat dan dilakukan penyarian dalam keadaan panas (Anief, 2007; Mulyana dkk., 2013).
v Hasil Rendemen dari infusa daun sirih adalah 0,725% Yang dihasilkan dari 145 ml hasil infusa daun sirih dalam 200 ml aquadest
v Hasil Rendemen dari infusa daun jambu biji adalah 0,75% Yang dihasilkan dari 150 ml hasil infusa daun jambu biji dalam 200 ml aquadest
5.2. SARAN
Pada Praikum kali ini sudah bejalan dengan baik, meskipun tidak semuanya yang mengikiti pratikum melainkan bergantian dikarenakan pendemi ini, kami ynag dirumah pun bisa memahi dengan melihat vidio yang dikirimkan teman-teman yang mengikuti pratikum,dan alangkah baiknya jika teman-teman membuatkan vidiony sejelas mungkin supaya mudah dipahami.
6
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR PUSTAKA
Bhalerao, Satish A et al. 2013. Phytochemistry, Pharmacological Profile and Therapeutic Uses of Piper betle Linn. RRJPP. Volume 1. Issue 2.
Hanuraga, R. A., dkk. 2013. Kajian Aktivitas Infusa Daun sirih Sebagai Obat Herbal
Pereda Osteoarthritis. Indonesian Pharmacy Student Journal, 6-12.
Hussein, A. M., et al. 2011. Antioxidative, Antibacterial and Antifungal
Activities of Tea Infusions from Berry Leaves, Carob and Doum.
Polish Journal of Food and Nutrition Science, 201-209.
Mulyana, C., dkk. 2013. Pengaruh Pemberian Infusa Daun Terhadap Kadar Trigliserida Serum Darah Kambing Kacang Jantan
Lokal. Jurnal Medika Veterinaria: 135-137.
Noventi, W. dan Carolia, N., 2016, Potensi Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) sebagai Alternatif Terapi Acne Vulgaris, Majority, 5:1, 140-145
7
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
LAMPIRAN
PROSES PEMBUATAN INFUSA DAUN SIRIH
|
GAMBAR |
Siapkan alat bahn |
|
Timbang daun sirih sebanyak 10 gr lalu cuci bersih
|
|
Rajang daun sirih, Kemudiaan siapkakn aquades 200ml lalu maasukkan daun sirih kedalam aquadest
|
|
Panaskan pada suhu 95 derajad celcius
|
|
Saring menggunkan kertas saring
|
|
Lalau masukan kedalam wadah
|
|
PROSES PEMBUATAN INFUSA DAUN JAMBU BIJI
|
GAMBAR |
Siapkan alat bahn |
|
Timbang daun jambu biji sebanyak 10 gr lalu cuci bersih
|
|
Rajang daun jambu biji , Kemudiaan siapkakn aquades 200ml lalu maasukkan daun sirih kedalam aquadest
|
|
Panaskan pada suhu 95 derajad celcius
|
|
Saring menggunkan kertas saring
|
|
Lalau masukan kedalam wadah
|
|
Komentar
Posting Komentar